Proses Terbentuknya Bintang

 Ketika siang hari kita semua merasakan panas Matahari yang begitu menyengat! Panas, gerah, haus kata-kata yang similar untuk diucapkan dalam kondisi tersebut. Tapi tahukah anda bahwa Matahari juga termasuk bintang? Semua pasti tahu dong. Lalu bagaimana proses terbentuknya sebuah bintang?

Bintang terjadi dari gumpalan gas Hidrogen yang berintikan Nuklir. Akibat reaksi Nuklir yang ada intinya, hidrogen berubah sedikit demi sedikit menjadi Helium. Nah setelah itu akan terjadi beberapa perubahan zat. Entah bagaimana reaksinya, tapi setelah helium terbentuk kemudian berubah menjadi karbon. Karbon berubah menjadi Oksigen. Oksigen kemudian berubah menjadi Silikon. Dari silikon berubah menjadi Besi. Ketika nuklir bereaksi, jumlah hidrogen cukup, dan ada energi yang dihasilkan maka semua itu akan membuat bintang menjadi panas dan bersinar.

Besarnya bintang ditentukan oleh banyaknya gas hidrogen yang menggumpal. Semakin besar gumpalannya, semakin besar ukuran bintang yang akan terbentuk.

Bintang digolongkan menjadi beberapa macam yakni bintang kecil, bintang sedang dan bintang raksasa. Bintang kecil berukuran paling besar 1,4 kali ukuran Matahari. Bintang sedang berukuran 1,4 sampai 3 kali ukuran matahari dan bintang besar berukuran lebih dari 3 kali ukuran matahari. Ada juga klasifikasi menjadi bintang biru, merah, kuning, dsb yang bergantung pada panas yang dihasilkan.

Makin tua usia bintang, kandungan nuklirnya makin sedikit. Dan kemungkinan bintang itu akan meledak lalu mati. Ledakan bintang itu tidak menghasilkan bintang, tetapi merubah bintang. Bintang yang sudah mati berubah menjadi bajang hitam ( bintang yang sudah kehilangan energi dan panasnya ). Bintang sedang menjadi bintang neutron. Sedangkan bintang raksasa menjadi Blackhole atau Lubang Hitam. Ane jadi ngebayangin, gimana kalau suatu saat Matahari meledak, khan Matahari juga Bintang.